

Festival Bubak Gambang Semarang Art Company
Ketika Klinikdesain diminta membantu pameran Festival Bubak yang diinisiasi GSAC ini tanpa babibu langsung kami iyakan. Kami cukup terkesan saat pertama kali menonton mereka di Taman Garuda Kota lama, sekitar 10-12 tahun lalu dengan menampilkan konsep pentas yang menyatukan pemain, penonton, dan lokasi dengan cukup apik.
Pentas dengan konsep merespon stage & lokasi menampilkan sisi menarik kota ini, menantang untuk membuat pameran yang bisa dipindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kampung Sekayu, Sebandaran, Kauman Glondong dan Subali krapyak memang punya kisah menarik. Kali Semarang, NH Dini, Johar, Nasida Ria, Bung Smas, dan sejumput berbagai cerita mitos lain yang sulit memisahkan antara kenyataan dan rekaan, menarik untuk dikisahkan dalam Festival Bubak ini.

Sekayu dengan isu gentrifikasi pola pemukim yang bergeser dari kampung tradisi ke kampung urban dengan rumah-rumah yang dibangun untuk kos-kosan, warung makan, dan berbagai aktifitas usaha lain mendukung pola sekitar kawasan yang berubah menjadi kawasan mixed use. Sebandaran dengan cerita sejarah klenteng See Hok Kiong, kali Semarang, dan upaya mempertahankan kelestarian kawasan pecinan dan bisnis komoditi yang menjadi ciri khas kawasan pecinan. Kauman Glondong dengan sejuta cerita sejarah Masjid Kauman, pasar Johar, dan berbagai aktivitas religius pesantren yang masih terpelihara hingga saat ini. Krapyak dengan cerita kawasan pesisir tambak yang berganti menjadi pabrik dan pemukiman.


