Sebuah kompetisi foto tentunya sangat menarik minat para fotografer untuk datang menguji ketajaman insting mereka untuk merekam keindahan flora dan fauna yang ada di lokasi yang telah ditentukan oleh panitia. Namun tantangan ini semakin sulit apalagi jika konten dari obyek tidaklah menarik untuk dilihat secara kasat mata.
Suaka Margasatwa Semarang atau yang lebih dikenal sebagai Bonbin Mangkang bukanlah sebuah destinasi wisata yang kurang pas jika di sandingkan apple to apple dengan kebun binatang lain di kota tetangga apalagi jika disandingkan dengan kebun binatang yang dikelola oleh Swasta. Bonbin Mangkang ini sebuah UPTD pemkot Semarang, yang kondisinya stagnan dalam beberapa tahun terakhir, jika tak mau dikatakan mengalami penurunan kualitas fisik dari masa ke masa. Konten daftar jenis hewan liar/langka yang dimiliki tidak unik, kondisi fisik hewan, kandang dan landscape yang dipelihara dengan biaya minimal, atraksi wisata yang biasa-biasa saja ( lomba menggambar anak, lomba fotografi, pentas musik ) tentunya berat buat menggenjot minat kedatangan pengunjung ke Bonbin ini. Selama 2 tahun berturut-turut ini Lomba Foto Satwa dan Puspa yang diadakan oleh Suaka Marga Satwa Semarang Mangkang / Tugu memiliki perbedaan yang cukup menarik mengingat waktu tayang promosi dan kondisi cuaca yang berbeda disana. Cuaca yang cerah mentari bersinar cukup terang tentunya akan membuat hasil yang berbeda dengan kondisi ketika pemotretan hewan ditengah buruknya cuaca yang mendung. Tahun 2014 dengan waktu promosi 7-10 hari tayang di sosial media, klub dan komunitas foto kota dan luar kota berbanding dengan tahun 2015 yang memiliki waktu tayang hanya 3 hari di sosial media membuat perbedaan yang signifikan 183 peserta ( 2014 ) : 82 peserta ( 2015 ). Demikian juga dengan hasil karya peserta, pada 2014 cuaca yang cukup cerah membuat peserta lomba foto lebih mudah mengeksplorasi koleksi hewan dan tanaman yang ada di Suaka Margasatwa Mangkang ini. Hasilnya adalah pada tahun 2015 ini Juara 1 : Ratih Mayasari ( Foto Buaya ) Akhirnya ketika fotografer sudah berkarya, hasil luar biasa pun bisa dilihat. Mata fotografer menjadi 2 pintu untuk membuka kesempatan sebuah dearah kunjungan wisata, mau terekspose cantik atau buruk diluar. |