Mengejar jati diri dan kebahagiaan hati mudah membuat kita lupa diri. Jadwal padat muncul dari berbagai pentas hiburan dan plesiran di akhir bulan-bulan hujan sebelum lebaran. Membuat kita yang haus eksistensi takut akan kehilangan berbagai momentum kegiatan terkini.

Kita yang diamanahkan untuk menggarap dan mengelola kegiatan pun kadang tanpa sadar, mengejar angka tanpa terpikir jeda. Elastisitas alam dan lingkungan kita ada batasnya, dan suatu ketika semesta butuh selang antara untuk memulihkan dirinya.

Muara kita berwisata sesungguhnya adalah self learning dan finding God, menemukan Tuhan Sang Maha Pencipta dalam prosesnya. Virus corona yang belum lama ini ditetapkan sebagai pandemi juga merupakan mahluk ciptaan-Nya. Barangkali semua yang terjadi akhir-akhir ini menyampaikan sebuah pesan untuk kita berhenti sejenak dari ingar-bingar dan meriahnya suasana. Mengutip kata bijaksana: don’t fomo.