Dulu ketika kita membutuhkan materi cetak brosur full colour 5-7 tahun lalu jumlah dalam satuan terbatas sangat mahal harganya. Tahun 2010 mungkin era ketika mesin hidrolis offset mulai menemukan momentum kelambanan prosesnya, karena offset melewati tahap pracetak yang cukup panjang : file, film, plate dan naik cetak 4-6 warna.
Ketika CTP Computer to Plate mulai ramai di Indonesia sedikit proses penggunaan film Offset mulai berkurang dan terpangkas proses tersebut. Namun ini tidak mengurangi tahapan plate dan naik cetak CMYK.
Saat ini produsen mesin digital printing ( Xerox, Develop, dsb ) telah memanjakan kita dengan hadirnya mesin-mesin printing yang murah secara cost per lembar kertas. Hingga jika kita membutuhkan materi cetak brosur dalam jumlah terbatas, order pun akan tetap bisa dilayani.
Brosur-brosur ini sebagian telah diproduksi menggunakan fasilitas tersebut, namun ketika jumlah lebih dari 1000 pcs, kadang digital belum menemukan porsi pas nya untuk bersanding dengan mesin offset.