WARAK APA ITU?
Pada sebuah kota di ujung utara pesisir Pulau Jawa, Kota Semarang, terdapat sebuah mitologi tentang makhluk serupa hewan yang muncul dari adanya akulturasi budaya-budaya setempat yang menjadi satu dalam sosok Warak Ngendog. Warak yang berasal dari bahasa arab “wara’l” memiliki arti suci dan Ngendog yang berasal dari bahasa jawa memiliki arti bertelur disimbolkan sebagai pahala yang bisa didapatkan setelah sebelumnya menjalani proses suci. Warak ngendog memiliki filosofi “siapa saja yang menjaga kesucian di bulan Ramadan, kelak di akhir bulan akan menerima pahala di hari lebaran”. Kepala naga sebagai simbol etnis tionghoa, tubuhnya berupa buroq mewakili etnis timur tengah, dan keempat kaki kambing yang dimilikinya menjadi representasi etnis Jawa. Warak Ngendog menggambarkan keharmonisan berbagai etnis yang tinggal dan menetap di Semarang. Warak memiliki bentuk lurus yang menajdi ciri khas Warak Ngendog menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka lurus dan berbicara apa adanya tanpa ada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan. Inilah sumber inspirasi bagi bentuk-bentuk kostum dari Semarang Night Carnival 2016, Fantasi Warak Ngendog. 242 DESAIN KOSTUM BERBAHAN ALAM SNC 2016 Inspirasi tersebut diwujudkan kedalam keindahan desain kostum yang diwajibkan untuk menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar kita. Selain karena murah, bahan alami ini masih tersedia banyak dan belum tereksplorasi dengan optimal. Bambu, rotan, serat nanas, daun kering, biji-bijian kering, klobot jagung, dipadu dengan kain batik motif pantura dan semarangan untuk bagian baju dalam peserta menjadi sangat unik ketika disentuh dengan warna-warna cerah kuning, hijau, biru, merah dan ungu. Inilah yang menjadi pembeda Semarang night carnival 2016 dibandingkan dengan karnaval sejenis dilain kota dan Negara. Total ada 242 desain baru yang diperagakan dalam SNC 2016 ini dengan pembagian : Ungu 45 desain, Hijau 52 desain, Merah 50 desain, Kuning 45 desain dan Biru 50 buah. DEFILE HISTORY Selama 6 tahun hadir sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kota Semarang, Semarang Night Carnival meninggalkan memori dan sejarah pada tiap penyelenggaraannya. Inilah karnaval malam pertama di Indonesia yang sebagai wadah berkumpulnya warga Semarang untuk berinteraksi, beajar dan bersuka cita. Defile pembuka ini menampilkan berbagai kostum yang pernah ditampilkan pada tahun 2011 hingga 2016. Perkembangan SNC yang pada awal penyelenggaraannya pada 2011&2012 hanya sebagai pawai biasa, kemudian mulai berkembang dengan konsep yang lebih matang dan tema yang semakin beragam. Seperti pada SNC2013 yang bertema Semarang Semarak Warna, SNC 2014 dengan tema Light of Miracle yang mengangkat 4 elemen kehidupan, SNC 2015 Semarak Semarang dengan mengangkat etnis-etnis di Semarang. Semarang Night Carnival 2016 yang kini hadir dengan tajuk Fantasi Warak Ngendog Sejarah yang terukir selama enam tahun terakhir dihidupkan kembali dan dibawakan dalam DEFILE HISTORY OF SEMARANG NIGHT CARNIVAL. DEFILE TANDUK UNGU Inilah Defile pertama dari Semarang Night Carnival 2016, Defile Tanduk Ungu. Terinspirasi dari tanduk yang dimiliki oleh Warak, kemudian diterjemahkan menjadi berbagai bentuk unik untuk menghasilkan sebuah kostum karnaval. Warna dasar ungu yang menunjukkan welas asih, keanggunan dan juga rasa damai yang menenangkan DEFILE GIGI HIJAU Defile kedua memiliki sumber inspirasi dari bagian gigi warak. Bentuk segitiga dan bagian runcing menjadi bentuk utama dalam pembuatan kostum pada defile ini. Warna dasar hijau memberikan kesegaran dan relaksasi pada siapa saja yang melihatnya DEFILE LIDAH API MERAH Defile yang sangat enerjik dengan semangat dari Lidah Api Warak. Bentuk panjang dan meliuk liuk tergambar pada kostum dan barisan defile ini. Warna merah yang digunakan semakin membakar semangat serta keberanian defile Lidah Api DEFILE SISIK KUNING Defile keempat memiliki sumber inspirasi bentuk lingkaran dari sisik Warak. Sisik yang ada pada tubuh warak, dikembangkan menjadi bagian demi bagian membentuk sebuah kostum yang indah dan menarik. Warna kuning menyiratkan keceriaan dan kegembiraan yang dengan apik dibawa oleh defile ini. DEFILE HARMONI BIRU Sebagai defile terakhir dari Semarang Night Carnival 2016, inilah defile yang menggambarkan secara utuh bagian bagian tubuh dari Warak, Defile Harmoni Biru. Berbagai bagian tubuh dari Warak disusun dan dirangkai secara harmonis untuk menjadi sebuah kostum karnival yang menjadi penutup bagi defile SNC 2016. Kedinamisan, kelembutan yang menenangkan dan kepercayaan terwakilkan dari warna biru yang menjadi dasar bagi defile ini untuk bisa meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi warga Kota Semarang. |